Rabu, April 01, 2009

0
Golput Dan Hak Asasi

Golput Adalah Hak Asasi

Menjelang hari- hari perhelatan akbar pesta demokrasi Indonesia, gerakan golput dari mahasiswa juga semakin kencang.

Sekira 25 orang yang menamakan diri Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Cabang Semarang, melakukan unjuk rasa di sekitaran Bundaran Air Mancur Jalan Pahlawan, Semarang, Jawa Tengah. Mereka menuntut agar segera dibangun organisasi politik yang melibatkan buruh, tani, mahasiswa, dan rakyat tertindas lainnya.

Mereka menyatakan, bahwa hingar bingar Pemilu 2009 merupakan buaian mimpi untuk melupakan sejenak dampak krisis global. Dikatakan pula, sepanjang Pemilu 1999, 2004 dan 2009 hak-hak politik rakyat telah dipersempit ruangnya oleh oligarki kekuasaan yang ada.

Para pemilik modal dengan bangunan partai politik selama ini mampu ikut serta dalam pemilu. “Seperti, pemilu-pemilu sebelumnya kami yakin pada 2009 inipun, tidak akan membawa rakyat pada sebuah perubahan yang sejati,” jelas Dicky, Ketua SMI Cabang Semarang, Sabtu (14/3/2009).

Namun demikian, Dicky mengakui bahwa rakyat Indonesia semakin cerdas dalam menyikapi Pemilu dengan semakin besarnya angka golput hingga mencapai 30 persen dari tiap pelaksanaan pemilu dan pilkada.

Pemilu 2009 bukanlah Pemilu rakyat. Kami minta agar seluruh warga menolak Pemilu 2009. Itu adalah pilihan pasti dan menyatukan kekuatan ke dalam sebuah wadah politik yang dibangun secara mandiri oleh rakyat,” tegas Dicky.

Mereka juga menyatakan, bahwa golput atau tindakan tidak menggunakan hak dalam Pemilu adalah suatu hak asasi manusia.


Golput itu Perbuatan Tidak Bertanggung Jawab

Partai Bulan Bintang (PBB) mengimbau agar semua kader dan masyarakat tidak golongan putih (Golput) dan memilih dalam pemilu 9 April mendatang.

“Jangan sampai golput, karena yang ngomong golput saja mencla mencle,” kata Ketua Majelis Syuro PBB Yusril Ihza Mahendra saat berorasi di depan massa PBB di Lapangan Blok S, Jakarta, Senin (23/3/2009).

Hal senada diungkapkan Ketua Umum PBB MS Kaban. Menurut Kaban, golput merupakan tindakan orang yang tidak bertanggung jawab.

“Sebab kita saat ini sedang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tandasnya.

Sebelumnya, mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid menyerukan agar golput dalam pemilu mendatang. Saat itu, Gus Dur panggilan Abdurrahman Wahid, merasa kecewa dengan keputusan pengadilan yang memenangkan PKB kubu Muhaimin.

 
NgeBLOG Sak2'e Wae | © 2008 by Eko gopo | Supported by Blogger.com & Google.com | Tested by Blogger Templates